Kertas Putih
Sabtu, 22 Agustus 2015
Gereja Katedral Bogor
Katedral Bogor
Gereja Katedral Bogor atau nama paroki resmi Santa Perawan Maria, terletak di jalan Kapten Muslihat No. 22 Bogor, Lokasi Gereja ini ngak jauh dari kompleks istana kepresidenan Bogor.
Dari Jakarta bisa pakai kendaraan pribadi lewat tol jagorawi, setelah keluar tol belok kanan terus lewat Jl. Padjajaran, setelah tugu kujang belok kekiri ke arah istana bogor.
Ngak jauh dari istana kepresidenan Bogor ada lampu merah terus belok ke kanan, ke arah jalan kapten muslihat.
kalau naik bus dari jakarta turun di teriminal Barangsiang Bogor, terus ganyi dengan angkot ke arah juanda. Bisa juga naik kereta turun di stasiun Bogor terus jalan kaki 100 meter ke arah istana, lewat tama topi.
Sejarah Gereja Katedral Bogor.
Awalnya merupakan sebuah gereja Paroki Bogor yang termasuk dalam wilayah Prefektur Apostolik Sukabumi. Bersamaan dengan berubahnya status Prefektur Apostolik Sukabumi menjadi Keuskupan dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki Bogor kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral Keuskupan Bogor.
berdirinya Gereja Katedral Bogor tidak bisa dilepaskan dari peranan dua tokoh perintis umat kota Bogor, yaitu Mgr. AC. Claessens, Pr dan Pastor MYD Claessens, Pr.
Tahun 1881 Mgr. AC. Claessens membeli sebuah rumah dengan pekarangan yang cukup luas (sekarang meliputi kompleks Gereja, Pastoran, Seminari, Sekolah, dan Bruderan Budi Mulia). Semula tempat itu digunakan sebagai tempat peristirahatan dan Misa Kudus para tamu dari Jakarta. Dengan dimilikinya rumah itu menjadi awal umat Katolik memisahkan diri dari penggunaan Gereja Simultan/ekumene sebelumnya. Pada tahun itu pula pastor MYD. Claessen mulai menetap di Bogor.
Tahun 1886 MYD. Claessen memulai karya pastoralnya untuk mendirikan Panti Asuhan untuk anak-anak. Saat itu bangunan rumah Panti Asuhan tersebut baru bisa menampung 6 orang anak. Usaha pastoral itu di kembangkan hingga menjadi Yayasan Vincentius pada tahun 1887, sehingga pada tahun 1888 mendapat pengakuan dari Pemerintah Hindia-Belanda.
Tahun 1889 Pemerintah Hindia Belanda secara resmi mengakui dan menyatakan bahwa Bogor menjadi Stasi misi tetap Batavia. Tahun 1896 (setahun setelah Mgr. AC. Claessen meninggal), MYD. Claessens mulai membangun sebuah gedung Gereja yang megah di atas tanah yang didiaminya. Gereja itu yang hingga sekarang kita kenal dengan Gereja Katedral.
Selanjutnya pada tahun 1907 Pastor MYD. Claessens kembali ke Nederland setelah selama 30 tahun beliau berkarya di Bogor, 27 tahun kemudian, tepatnya tahun 1934, beliau dipanggil oleh yang Maha Kuasa dalam usia 82 tahun. Semenjak kepergian Pastor Claessens, Stasi misi tetap Bogor ditangani oleh Pastor Antonius Petrus Fransiskus van Velsen, SJ.
Tetapi pada tahun 1924 Pastor Antonius Van Velsen diangkat menjadi Vikaris Apostolik Batavia, sehingga Bogor yang saat itu sudah menjadi Paroki diserahkan kepada Pastor OFM Conventual. Nopember 1957 Paroki Bogor dipisahkan dengan Vikariat Apostolik Batavia dan digabungkan dengan Prefektur Apostolik Sukabumi.
Di lahan itu pula Ny. Schmutzer-Hendriks pada tahun 1926 mendirikan sebuah yayasan yang bernama Katholeke Jeugde Organitatie (KJO) untuk menampung kegiatan kepemudaan,Yayasan ini kemudian diubah namanya menjadi Budi Mulia.
Tahun 1961 Prefektur Apostolik Sukabumi ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki Bogorlah yang dijadikan sebagai Gereja Katedral Keuskupan Bogor.
Di dalam kompleks lahan pekarangan yang dibeli A.C. Claessens ini sekarang meliputi Gereja Katedral, Pastoran, Seminari, Sekolah, dan Bruderan Budi Mulia Luas bangunannya sekitar 1.248 m² yang berdiri di atas lahan seluas 2.937 m².
Bangunan gereja, berdenah persegi panjang dengan bagian kiri depan gereja terdapat menara. pintu gereja berbentuk setengah lingkaran dan terdapat geometrik pada daun pintunya serta di atasnya terdapat sebuah patung wanita sedang mengggendong seorang anak kecil patung ini melambangkan Santa Perawan Maria yang membuat gereja ini juga dikenal sebagai Gereja Santa Perawan Maria.
Jendela gereja berbentuk persegi panjang dan tinggi dengan berbagai hiasan dalam kacanya,sedangkan, pada bagian atas atap gereja maupun menara terdapat tanda salib,
Keunikan bangunan gereja ini bisa disimak dari sisi kiri dan kanan. dari tampak samping tersebut, terlihat dengan jelas bahwa bangunan gereja ini ternyata memiliki kerangka atap sebanyak tujuh berbentuk meruncing(kerucut), dan masing-masing sisi pada setiap kerangkanya terdapat jendela dengan hiasan kaca yang lumayan tinggi, bangunan gereja ini memiliki dua lantai dengan struktur beton yang kuat yang lantainya terbuat dari bahan tegel, dan dindingnya terbuat dari bata dengan dicat warna putih, yang memberi kesan kemegahan akan bangunan gereja ini.
Sosok bangunan ini terlihat sangat berbeda dari ukuran tinggi dan arsitekturnya dibandingkan bangunan lainnya di dalam kompleks tersebut. ciri khas arsitektur Neo-Gothic yang terkenal di masa abad ke-19 di eropa terlihat masih jelas pada bangunan gereja terutama pada langit langit Gereja yang menjulang tinggi dengan 4 (empat) rusuk yang bertemu pada satu titik yaitu lubang angin.
Selain memiliki arsitektur yang menawan, gereja ini juga merupakan salah satu gereja tertua di Bogor.
Alamat : Gereja Katedral berada di Jalan Kapten Muslihat No. 22 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Bogor, Jawa Barat 16122 Telepon (0251) 8321188 Fax. (0251) 8370211
(dari berbagai sumber)
Foto dokumen pribadi
Langganan:
Postingan (Atom)